July 24, 2024

Teknik Membidik Busur Tradisional atau Barebow (Instinctive dan Gap Shooting)

Gambar 1. Byron Ferguson, penggiat busur tradisional ternama.
Posisi anchor/full draw.
Dalam dunia panahan tradisional, teknik membidik yang banyak dipakai adalah instinctive dan gap shooting. Sementara teknik string walking dan face walking dianggap sebagai teknik membidik yang agak modern (dibahas kapan2).
Sebelum lanjut, ada beberapa istilah kunci yang harus dipahami:
– Sight Picture: Apa yang terlihat saat kita lagi posisi full draw (posisi kayak gambar 1). Biasanya keliatan target, riser, anak panah, dan lingkungan sekitar.
Sight picture pada posisi full draw.
– Gap: Jarak antara titik target dan titik referensi. Bisa juga disebut jarak koreksi. Karena supaya anak panah kena X tidak selalu harus membidik ke X. Titik referensi yang umum dipake adalah ujung anak panah.
Yang namanya gap/jarak koreksi.
– Point-on Distace: Jarak dimana anak panah akan mengenai titik target saat kita menempatkan point (ujung anak panah) pas di titik target.
Posisi ujung anak panah dipaskan sama titik target.
Misal Point-on Distance saya 32 meter. Artinya kalo saya ngebidiknya kayak gambar diatas, anak panah saya akan nancep ke X kalo target ditaro di jarak 32 meter dari saya.
Kalo saya coba nembak target yang lebih dekat dari 32 meter, saya harus ngasih gap dan ngebidik agak kebawah. 
Sebaliknya kalo saya coba nembak target dari jarak yang lebih jauh dari 32 meter maka saya harus ngasih gap dan ngebidik agak keatas dari target.
Point-on Distance utamanya dipengaruhi sama berat tarikan busur dan jarak nock dari mata saat full draw. 
Semakin berat tarikan busur, semakin jauh point-on distancenya, dan sebaliknya. 
Semakin jauh posisi nock dibawah mata saat full draw, semakin jauh point-on distancenya, dan sebaliknya.
– Peripheral Vision/Penglihatan Periferal: Saat kita ngeliat fokus ke satu titik, sebenernya benda2 disampingnya tetep keliatan tapi gak fokus. Misal kita lagi nonton TV, benda2 di sekitar TV kan tetep keliatan misal seperti kipas angin, DVD player, hiasan dinding, dll.
Nah, sekarang kita udah bisa lanjut ke metode membidiknya:
1. Instinctive
Teknik ini banyak dipake sama pengguna horsebow. Karena kalo memanah diatas kuda waktunya singkat banget, gak ada waktu buat ngebidik.
Pada teknik ini, si pemanah fokus 100% ke target. Sementara penglihatan periferalnya sebenernya menghapal sight picture di bawah sadar. Termasuk posisi busur, kemiringan busur, posisi anak panah, jarak target, ukuran target, dst.
Seorang pemanah instinctive gak akan bisa jawab kalo ditanya dia bidik kemana. Pokoknya liat ke arah target dan jepret ajah, cepet banget.
Karena hampir sepenuhnya mengandalkan memori bawah sadar, teknik ini terbilang susah buat dilakuin. Butuh banyak latihan dengan metode trial and error. Makanya gak aneh kalo perkenaannya gak seakurat metode lain.

Pandangan fokus ke target, sisanya ngeblur.
2. Split Vision
Setingkat diatas instinctive shooting. Pada teknik ini si pemanah bakal ngeliat target, riser, dan anak panah secara sadar. Tapi gap-nya masih mengira2 tanpa ukuran pasti. “pokoknya segitu”.
Setelah baca2 berbagai metode membidik, ternyata saya pake teknik ini buat main barebow.
Sight picture pada teknik Split Vision.
3. Gap Shooting
Membidik dengan cara ngasih gap antara titik target dan titik referensi. Ada beberapa variasi di teknik ini:
3a. Gap at Target

Teknik ini seperti membayangkan ada penggaris yang nempel di target. Misal kita membayangkan gap antara titik target dan ujung anak panah adalah 25cm dibawah target. Pandangan kita fokusnya tetep ke titik target, dengan pandangan periferal memperhitungkan gapnya.
3b. Pick a Point

Mirip sama teknik “gap at target”, tapi beda titik fokus. Pada teknik ini pemanah lebih fokus ke titik koreksi. Titik target cuma keliatan pake pandangan periferal.
Teknik ini pandangan fokusnya ke titik koreksi (titik merah di gambar ini)
3c. Short Gap

Mirip sama teknik “gap at target”, cuma dalam teknik ini membayangkan si penggarisnya ada di ujung anak panah. Misal dalam gambar di bawah ini gap antara titik target dan ujung anak panah diperkirakan 2,5cm.
3d. Gapping with the shaft

Memperhitungkan gap dengan membayangkan ukuran shaft anak panah. Contohnya di gambar dibawah ini. Gapnya dibikin 2,5x ukuran shaft.
3e. Gap at Riser

Menghapal bentuk riser yang nantinya dikonversikan ke jarak tembak. Misal di gambar ini kalo pengen nembak di jarak 20 yards (18 meteran), ujungnya arrow rest disejajarkan sama target.
Bisa juga dengan membayangkan ada penggaris di riser. Contoh kalo mau nembak di jarak 15 yards (14 meteran), titik target disejajarkan 1cm diatas ujung arrow rest.

Tinggal pilih teknik mana yang cocok buatmu. Cocok dalam artian tembakanmu lebih konsisten dengan grouping yang lebih rapat.

NB:
– Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
– Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha…

Pas hayang pas teu meunang,
Azhar A. Suryadiningrat
www.papatembak.com

14 thoughts on “Teknik Membidik Busur Tradisional atau Barebow (Instinctive dan Gap Shooting)

  1. kang, kalo saya sendiri ga bisa membidik dengan patokan ujung arrow karena ternyata ujung arrow saat full draw berada lumayan jauh dari kanan target. Emang bisa yah kalo anchor di tulang pipi ujung arrow bisa segaris sama target? kalo anchor nya di bawah dagu saya coba sih bisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *