String walking adalah salah satu metode memanah barebow (tanpa sight/fisir). Secara garis besar, metode ini sama dengan metode “gap shooting” dalam hal menggunakan ujung shaft anak panah sebagai patokan terhadap target.
Makanya sebelum baca artikel ini, saya sangat menyarankan kamu ngerti dulu tentang metode “gap shooting”. Kalo belum tau bisa baca disini dulu: https://www.papatembak.com/2017/06/teknik-membidik-busur-tradisional-atau.html
Seperti kita tau kalo jarak tembak berubah maka titik bidik juga bakal berubah. Pada metode gap shooting, perubahan tersebut dikompensasi dengan cara mengubah titik bidik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari target (gap). Kalo targetnya lebih deket dari point-on distance, maka kita harus membidik lebih rendah dari target. Dan sebaliknya kalo target lebih jauh dari point-on distance.
Nah, kalo di metode string walking, gap tersebut dikonversikan ke posisi tangan pada string. Semakin dekat jarak target, maka semakin bawah posisi tangan kita di string. Dan sebaliknya kalo target lebih jauh.
Jadi pada jarak berapapun, kita bidiknya tetep ke target/X tanpa ngasih gap/koreksi atas atau bawah. Kecuali kalo ada angin, tetep harus ada gap/koreksi kanan atau kiri.
Kesimpulannya string walking itu posisi anchor sama, titik bidik sama, yang beda posisi tangan di string aja.
Udah sih intinya gitu doang. Dibawah ini saya bakal bahas tips dan triknya menurut pengalaman saya sendiri, karena saya juga baru 2 bulanan eksplor teknik ini jadi belum begitu mendalam.
1. Gimana caranya nentuin crawl vs jarak tembak
Jarak pergeseran tangan di string biasa disebut crawl. Kita harus punya catatan sendiri tentang berapa jarak crawl untuk jarak tembak tertentu.
Para pengguna teknik string walking biasanya pake finger tab yang ada jahitannya, atau ada tanda tapi seragam. Secara aturan World Archery hal ini dibolehkan. Aturan lengkapnya disini.
Kalo kepengen tab barebow model begini boleh beli disini. Buat yang kidal disini.
Untuk setting awal, coba nembak dari jarak deket tapi jangan deket banget. Kalo terlalu deket nanti limbs bisa bergetar hebat dan berpotensi ngerusak. 10 meter cukup lah. Usahakan bantalan pake yang gede buat ngehindarin arrow kabur.
Pertama2, pasang anak panah di string. Lalu taro finger tab di string, bagian atas finger tab dipentokin ke nock. Terus itung jahitan/patokan di finger tab. Untuk jarak 10 meter biasanya di kisaran 4-5cm dibawah nock. Dalam hal ini contohnya crawl saya 9,5 jahitan (4cm). Tandain pake kuku jempol tapi jangan terlalu ditekan, karena nanti bisa ada bekas tanda di string dan bisa dimarahin juri.
Dengan jempol tetep di posisi gambar diatas, geser finger tab kebawah sampe ujung atas finger tab sejajar sama kuku jempol.
Lepasin jempol dari string dan tarik sedikit, cuma sekedar biar gak geser lagi posisinya. Kalo udah di posisi ini udah bisa nembak seperti biasa.
Langkah selanjutnya tinggal trial and error. Coba tembakin dengan membidik langsung ke X. Kalo arrow nancepnya terlalu tinggi, geser crawlnya ke bawah. Dan sebaliknya.
Ini contoh crawl vs jarak tembak untuk settingan busur saya di tempat latihan di rumah (sirius plus 24 lbs, arrow 1616):
10 meter = 10,5 jahitan
15 meter = 9,5 jahitan
18 meter = 8,5 jahitan
20 meter = 8,3 jahitan
Tapi kadang pas kompetisi settingannya berubah sedikit karena berbagai faktor. Misal karena sudut kita dengan target berbeda antara tempat latihan dan tempat tanding, shooting line yang meterannya kurang pas, dll. Contoh konkritnya di kompetisi barebow di Hotel Santika kemaren (15 meter). Crawl saya somehow berubah dari 9,5 jahitan jadi 9,3 jahitan supaya arrow kenanya pas setinggi X.
2. Anchor point
Pada teknik string walking, semakin jauh crawl maka getaran dan noise limbs akan semakin tinggi. Karena itu, anchor point diusahakan agak tinggi di pipi. Kalo anchornya di bawah dagu nantinya memerlukan crawl yang jauh.
3. Crawl Maksimal
Tergantung dari settingan busur dan anak panahnya, secara umum crawl maksimal ada di kisaran 5cm. Diatas itu getaran dan noise busur terlalu besar yang berpotensi tinggi merusak limbs.
4. Settingan Tiller
Secara umum, setingan tiller untuk nembak 3 under (3 jari dibawah nock) adalah even tiller atau 0. Bahkan ada beberapa orang yang pake tiller negatif.
Berbeda sama teknik split finger (nock ada diantara telunjuk dan jari tengah) yang pada umumnya pake tiller positif.
Apa itu tiller? Baca dulu disini: https://www.papatembak.com/2017/03/apa-itu-tiller.html
5. Settingan Brace Height
6. String
7. Memanah pada target yang lebih tinggi atau rendah
Ronde barebow versi World Archery sebenernya baru ada di Field Archery. Dimana para pemanah nembak di alam terbuka dengan kontur tanah yang gak rata. Jadi kadang harus tengadah karena sudut target tinggi, atau malah nunduk.
Memanah pada target yang gak sejajar sama pemanah bakal menyebabkan titik perkenaan juga berubah. Misal jaraknya sama2 20 meter tapi yang satu targetnya diatas dan yang satu lagi di bawah. Perkenaannya bakal beda, karena itu crawl nya juga beda.
Secara garis besar pada jarak target yang sama. Kalo targetnya dibawah maka crawl harus disetting seakan2 target lebih dekat. Dan kalo targetnya diatas maka crawl harus disetting seakan2 target lebih jauh.
Segitu dulu deh tips dan triknya. Terakhir saya mau ngebahas tentang kelebihan dan kekurangan dari teknik string walking ini.
Keuntungan:
1. Akurasi tinggi
Untuk barebow, teknik SW memiliki akurasi yang tinggi dibanding metode lain seperti instinctive dan gap shooting.
2. Anchor tetap
SW menggunakan anchor tetap gak pindah2. Yang berarti lebih mudah mencapai konsistensi. Berbeda dengan teknik Face Walking yang anchornya pindah2 (dibahas kapan2).
3. Titik bidik sama
Kecuali untuk windage (koreksi angin), titik bidik teknik SW sama terus. Yang berubah kan crawlnya aja. Hal ini juga mempermudah buat mencapai konsistensi.
Kerugian:
1. Proses nembak lama
Mulai dari nentuin crawl sampe selesai nembak memerlukan waktu yang lebih lama dibanding gap shooting yang posisi tangan di stringnya sama terus. Apalagi dibandingin sama instinctive shooting yang bisa nembak 1 arrow dalam 1-2 detik.
2. Ngerusak limbs
Dengan tuning yang baik sekalipun, string walking tetep bakal menyebabkan getaran kuat pada limbs. Yang berarti bakal lebih berisik dan umur limbs bakal lebih singkat dibanding yang pake teknik split finger.
Karena hal ini, teknik string walking sering disebut sebagai Dark Art.
3. Limbs berisik
Kayak yang udah dibahas diatas. Limbs bakal berisik karena kecepatan lecutan limbs atas dan bawah gak sinkron. Apalagi ditambah teknik release yang masih kurang pas, bisa berisik banget mirip suara dry fire.
4. Susah tuning multi jarak
Perubahan crawl akan menyebabkan efek seperti nocking point pindah2. Juga bikin draw length berubah2. Semakin jauh ke bawah crawlnya, draw length akan semakin pendek.
Karena hal diatas maka tuning busur untuk SW akan cukup sulit. Paling bisa dituning baik di satu jarak, jarak yang lain gak begitu bagus. Karena itu misal mau dipake di jarak 5 sampe 50 meter, tuning yang harus baik kira2 di tengah2 di jarak 25 meteran.
Tapi untungnya di Indonesia ronde barebow masih cuma 1 jarak. Jadi bisa tuning aja di jarak tersebut dengan baik. Gak usah mikirin jarak lain.
Tertarik sama teknik ini? Silahkan miliki tab khususnya disini. Buat yang kidal disini.
NB:
– Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
– Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha…
Barasobaso,
Azhar A. Suryadiningrat
www.papatembak.com
mantabs dah archer satu ini..
Nya… Ari berpotensi ngaruksak limbs urg mikir2 heula ah… Wkwkwk…
Nginjeum limb batur atuh. Haha
Ada cara gak buat mengurangi effek dr SW terhadap limbs, dgn masang peredam atau dll
Busurnya apa? Kalo pake standard bow sebenernya lebih bagus, karena limbs terkunci baut. Kalo ILF lebih getar.
Untuk peredam versi mahalnya bisa pake limbs saver, peredam yang dipasang di string, atau produk lain yang serupa.
Versi murahnya bisa dipasangin karet ban dalam dibalik limbs diatas dudukannya di riser. Atau bisa juga di bautnya dikasih washer dari karet.
mantaaaapp…siyaaap ah
Maaf mau tanya nih.. String walker atau gap shooting efektif untuk mengatur perkenaan secara vertikal (atas – bawah). Cara ngatur perkenaan secara horizontal nya (kanan kiri) gimana ya.. Mohon pencerahan.. Maaf masih nubie..
Kalo itu dari pengaturan alat seperti plungernya om.
Jadi bidik tengah harus kena tengah. Kecuali ada angin, kalo itu harus dikoreksi bidiknya. Misal bidik tengah kena kanan, bidiknya geser ke kiri biar kena tengah. Koreksi=gap
Berarti kalo belum punya plunger pake koreksi manual kanan kiri ya…?
Iyes. Kecuali bisa tuning ketebalan arrow rest yang akurat. Center shotnya yang diotakatik.
Kang di barebow
1.apakah posisi string harus sejajar dgn riser
2. Apa pengaruh panjang arrow melebihi riser, max brp cm?
1. Bebas tergantung orangnya. Kalo saya di riser.
2. Makin panjang makin berat. Tapi makin lentur. Jadi tergantung keinginan si pemanah.
mantab gan infonya
Assalamualaikum, kak boleh minta rekomendasi buku terkait dengan materi teknik panahan barebow string walking dan face walking yg lengkapnya, soalnya saya lgi butuh materi tersebut buat tugas akhir kuliah. Barangkali ada referensi selain dibuku jga tidak apa2. Makasih sebelumnya kak, salam kenal Syifa Solehah 🙏
Bang, saya baru mulai barebow 1 bulanan yang lalu. Terus belajar make teknik stringwalk ini. Secara teori, seharusnya akurasi bidikannya tepat kan ya, tp saya mesti koreksi karena walaupun bidik tengah, arrownya malah ke kiri. Mohon pencerahannya.
Halow, sepertinya masih perlu dituning plungernya. Bisa center shot ataupun tension dari per/spring plungernya. Bisa juga karena anak panahnya terlalu kaku (spine nya terlalu rendah). Intinya itu hanya masalah tuning. Untuk om yang baru sebulan manah, belum harus mikirin semua ini, karena kemungkinan paling besar justru di tekniknya yang belum baik. Fokus latihan teknik aja dulu, tuning mah dikit2 menyesuaikan.